Senin, 30 Desember 2013

Perangkat Pendeteksi Tsunami “Sabda Alam”
(Sebuah konsep pendeteksi dini tsunami yang tepat guna dan berbasis masyarakat)

Gempa Aceh 26 Desember 2004 dengan kekuatan 7,2 SR yang diikuti gelombang tsunami telah meluluh lantakkan Aceh Barat dan sekitarnya

Gempa Nias …. meluluhlantakkan Nias dan Simelue

Gempa Pariaman 30 September juga memporak-porandakan Sumbar.

Terlepas dari segala macam bencana alam tersebut, dengan berpasrah diri kepada Allah SWT. terpicu kembali semangat untuk merancang suatu sistem yang bisa memberikan informasi kepada masyarakat yang diingatkan seorang sahabat (Fauzi, kt34 red)



Dasar Sebuah Konsep


Pada prinsipnya Indonesia adalah daerah yang rawan bencana karena berada di daerah “Ring of Fire”. Terlebih lagi bencana tsunami yang diprediksi akibat patahnya dua lempeng Eurasia dan Indoaustralia kapan saat  terjadinya tidak ada yang bisa memperkirakannya.

Rupanya Allah SWT. yang Maha Pengasih masih memberikan tanda akan terjadinya bencana tsunami tersebut sehingga kita lebih bisa bersiap diri untuk mengantisipasi baik secara pribadi maupun secara massal.

Negara kita melalui LIPI dan BPPT memang telah merancang Early Warning System dengan segala kecanggihan teknologi yang dimilikinya. Piranti deteksi yang diperoleh tidaklah dengan seksama bisa dipantau oleh masyarakat umum, sehingga terkesan masyarakat tidak memiliki panduan baku saat bencana menjelang.

Kompas Jakarta hari Jum’at tanggal 20 April 2012 memberitakan Indonesia rentan bahaya tsunami. 188 kabupaten/kota beresiko tinggi terkena tsunami dan 35 kabupaten/kota beresiko sedang. Jumlah penduduk diseluruh daerah yang beresiko tsunami mencapai 54 juta jiwa. Dengan jumlah itu Indonesia menjadi Negara nomor satu terpapar tsunami dari 196 negara di dunia.


Demikian antara lain paparan Kepala Pusat Data Informasi Penanggulangan Bencana (BPBD) Bpk. Sutopo Purwo Nugroho Kamis (19/4) di Jakarta. Dari tahun 1629 sampai tahun 2012 ada 1.712 kejadian tsunami besar dan kecil, katanya.

Gempa besar dua kali berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berkekuatan 8,5 SR dan 8,1 SR hari Rabu (11/4)  dalam selisih kurang dari dua jam. Dua gempa itu berpusat di luar zona subduksi. Gempa tidak berpotensi tsunami.

Saat ini pakar mengkhawatirkan potensi gempa yang berpusat di zona subduksi utara Kepulauan Mentawai. Jika terjadi, wilayah pantai barat Sumatera termasuk Kota Padang bisa terkena tsunami. “Berpotensi Megatsunami”, ujar Sutopo. Jumlah penduduk di wilayah itu sekitar 1,3 juta jiwa.

Sesuai dengan skenario, diperkirakan tsunami mencapai daratan 25-35 menit paskagempa. Dengan kondisi infrastruktur sekarang waktu evakuasi 20-40 menit. Tinggi tsunami mencapai 6-10 meter menjankau 2-5 km ke daratan dari garis pantai dan berlangsung sekitar 2,5 jam. Kecepatan tsunami di daratan 20-40 km/jam.

Menurut Sutopo, sekitar 60 persen penduduk Padang tinggal jauh dari perbukitan. Temuan lain masyarakat tahu mereka harus lari tanpa membawa kendaraan, tapi secara kultur masih sulit karena mereka bilang, “kendaraan kami siapa yang ngurus ?”. Saat gempa selalu terjadi kemacetan di jalur evakuasi.


“Sabda Alam”
(Sebuh konsep penuh harapan)

Gempa berkekuatan lebih dari 6,5 SR dapat dikategorikan sebagai suatu ancaman yang serius. Ancaman ini akan lebih nyata bila gempa terjadi di laut dengan kedalaman maksimal 10 km (yang sering disebut dengan gempa dangkal) atau terjadi akibat patahnya lempeng Eurasia Indoaustralia. Gempa semacam ini yang berpotensi mengakibatkan tsunami.

Tiga gejala alam yang mengisyaratkan tanda potensi tsunami, yakni gempa lebih dari 6,5 SR, surutnya permukaan laut secara drastis setelah gempa besar, dan bunyi gemuruh yang menderu. Dua gejala awal dapat kita manfaatkan untuk pendeteksian dini, sedangkan gejala ketiga berarti tsunami telah menghampiri kita. Subhanallah


Dari dua sabda alam inilah inspirasi termaknai. Pendeteksi dini yang bekerja saat gejala tsunami masih memberi peluang untuk kita menyelamatkan diri. Insya Allah



Analisa Pendeteksian


Untuk Padang dan sekitarnya marilah kita coba mempelajari referensi dari analisa pakar.
Saat gempa terjadi akibat patahnya lempeng Eurasia Indoaustralia permukaan laut di pantai barat Padang dan sekitarnya akan surut dalam kurun waktu 5 (lima) menit.

Bila berpotensi tsunami maka gelonbang besar tersebut akan mencapai gugusan kep Mantawai dalam waktu 10 menit. Untuk sampai jajaran pantai Padang, Pariaman, pantai Pasaman Barat, dan pantai Pesisir Selatan mambutuhkan waktu 20 (dua puluh) menit.

Perangkat ini dirancang untuk pendeteksi dini saat terjadinya kedua gejala alam tersebut. Insya Allah kita masih mempunyai waktu 10 menit untuk Kepulauan Mentawai dan 30 menit untuk pantai  barat Sumatera Barat. Waktu yang memadai untuk evakuasi.

Tentunya lebih baik sedia payung sebelum hujan, Semoga bencana takan menjelang.


Informasi dari perangkat pendeteksi tsunami yang bisa kita dengar.
 
(Freq link utama, freq. Emergency ORARI 147,000 MHz dan radio penerima FM serta HP)

1.      Padang Kota Tercinta Ku jaga dan Ku bela, perangkat pendeteksi kita sedang menditeksi permukaan laut di level satu.
Ini berarti: perangkat pendeteksi tsunami masih berfungsi dengan baik, sedang memantau permukaan laut dalam keadaan surut. Level permukaan laut dapat dilihat melalui numeric display di lokasi pendeteksian
2.      Padang Kota Tercinta Ku jaga dan Ku bela, perangkat pendeteksi kita sedang mendeteksi permukaan laut di level sepuluh.
Ini berarti: perangkat pendeteksi tsunami masih berfungsi dengan baik, sedang memantau permukaan laut dalam keadaan pasang. Level permukaan laut dapat dilihat melalui numeric display di lokasi pendeteksian
3.      Padang Kota Tercinta Ku jaga dan Ku bela, perangkat pendeteksi kita telah mendeteksi gempa, waspadalah !!!.
Ini berarti: perangkat pendeteksi tsunami telah mendeteksi gempa 6,5 SR sesuai ambang batas gempa berpotensi tsunami. Kita diharapkan untuk waspada, memperhatikan keadaan disekitar kita. Instruksi ini akan berhenti 15 menit kemudian apabila tidak terjadi surutnya permukaan laut secara drastis.

4.      Padang Kota Tercinta Ku jaga dan Ku bela, perangkat pendeteksi kita telah menditeksi surutnya permukaan laut satu level setelah gempa, berpotensi tsunami, waspadalah !!!.
Ini berarti: perangkat pendeteksi tsunami telah mendeteksi gempa 6,5 SR sesuai setting dan diiringi surutnya permukaan laut secara drastis 15 cm setelah gempa, pertanda berpotensi tsunami, kita diharapkan untuk mengambil keputusan yang tepat dan teliti. Berhati-hati lah !!!


Dikonsep oleh:
Atrizal               : YD5KEJ, HP 081266444999
Workshop        :   GnT Electronic Jln. Thamrin 70F telp. 0751-29494. Padang
Home               :   Taman Banuaran Indah Blok D/15 Padang, Sumatera Barat, Indonesia.
Prototype         :   Selesai awal Desember 2013.
Disupport oleh  :  Wakil Walikota Padang, Bpk. H. Mahyeldi Ansyarullah SP. Dt. Marajo
Disiarkan oleh   :  TVRI Sumbar dalam Berita Ranah Minang tanggal 11/12/2013 jam 16:00 WIB.
Blog                  :  amatiradio.blogspot.com
Email                 :  bsm_trd@yahoo.com
Terimakasih kepada semua pihak yang ikut membantu, semoga dicatat sebagai amalan disisi Allah SWT. Amiin Yaa Rabbal ‘alamiin.


catatanku
tgl 11-12-13 jam 16:00wib sudah ditayangankan di tvri sumbar dalam berita ranah minang, bahwa seorang putra nagari telah berhasil membuat prototype penditeksi tsunami sabda alam yang bekerja berdasarkan pendeteksian surutnya air laut secara drastis setelah gempa yang berkekuatan lebih dari 6.5sr. hasil pendeteksian bisa didengar melalui radio 2m band bagi anggota orari, kesensitifan pendeteksiannya 15cm/step, memiliki 10step aktif, 2step upper sensor dan 4step spare low sensor. permukaan air laut dapat dilihat setiap saat melalui numerik disply di lokasi pendeteksian (dipinggir laut ), bisa sebagai objek rekreasi serta diharapkan sebagai pengobat trouma masyarakat, satiap hari memberitakan air pasang dan surut pertanda perangkat masih aktif. sangat tepat guna. tamatan 3ltb stm I padang 1981-1982.

cuplikan berita na



Selasa, 23 April 2013

Serba Serbi Kehidupan
Tahukah anda ... ???
- Mendonorkan darah dapat mengurangi kolesterol anda sendiri
- Mendonorkan darah mempercepat penggantian darah kita
- bersambung...........